~ Tips Improvisasi Soft-Skill Public: Membaca dan berbicara layaknya
pembawa berita TV [1]
Pernah gak kamu memperhatikan reporter berita TV
berbicara dengan fasih dan penuh percaya diri? Mereka mampu menyampaikan begitu
banyak informasi pada banyak orang dengan waktu yang singkat dan secara menarik.
Bagaimana mereka melakukan hal tsb? Di bawah ini adalah beberapa langkah yang
dapat kamu gunakan untuk berlatih dan kamu pelajari sebagai tahapan berbicara
sehingga nantinya kamu dapat berbicara selihai dan sefasih mereka [reporter TV].
# Langkah2nya:
~ Langkah pertama: Bersuara layaknya seorang reporter.
1.
Perhatikan tayangan berita. Tonton dan
simak berita yang disampaikan dengan bersungguh2 dan memahami maksudnya.
Pusatkan perhatian lebih dekat pada setiap apa reporter katakan dan lakukan.
Lalu, amati bukan hanya apa yang ia katakan, tapi apa yang mereka sampaikan
padamu dengan nada suara mereka, infleksi [perubahan nada suara], dan gerak
tubuh mereka [body language]. Cobalah jawab sendiri beberapa pertanyaan
di bawah ini, dengan mempertanyakannya pada dirimu sendiri, sebelum pada orang
lain sambil menganalisanya secara kritis.
Apa yang sedang ia katakan? Bagaimana ia
mengatakannya? Seperti apa sih suara reporter itu? Pada apa dan siapa matanya mengarah?
Dimana posisi tangannya? Bagaimana ia mengatur gerak kepala dan memposisikan bahunya?
Tutup matamu dan dengarkan. Perlahan dengan
hati2, coba kamu amati! Suara seorang reporter tidak akan terasa datar; ada
infleksi di dalamnya. Suara seorang reporter terdengar begitu bergairah,
seakan ada sesuatu yang penting, yang ingin ia utarakan padamu. Ia memberitahukanmu
kabar apapun, baik itu penting, sedih, penuh gairah, dan berita yang selalu
kamu nanti kehadirannya. Semua dengan suara mereka. Ini tidak terfokus pada
seberapa banyak apa yang telah mereka ucapkan, tapi lebih pada bagaimana cara
mengatakannya.
2.
Membaca. Berbicara layaknya
pembawa berita dimulai dengan memiliki kualitas membaca bahasa Inggris yang
memadai. Tipe buku yang kamu baca sangatlah berpengaruh. Bacalah informasi yang
sama dan selaras dengan gaya yang dipakai pembawa acara ketika mereka
menyampaikan berita. Contohnya; Buku Biografi/Sejarah, Koran, Majalah Berita.
Karena yang
selalu menjadi poin baik dari membaca adalah mengimprovisasi cara bicara dan
memperkaya lautan kosa katamu. Melihat dan menemukan kata2 aneh yang tidak
pernah kamu ketahui. Bila kamu lakukan metode ini, ini akan sangat membantu
kamu memahami isi dari apa yang sedang kamu baca dan memfasihkan skill pelafalan
kata-mu. Dengan cara tsb pula, ketika kamu sedang membaca sebagai seorang
reporter, dan tiba2 muncul kata2 yang kamu tidak tahu, kamu akan mampu menanganinya
dengan tenang, dan terlihat keren dan smart. Bacalah dengan lantang
ketika kamu sendirian. Dengarkan suara kamu, analisa bagaimana pengaturan
tekanan suara kamu; apakah sudah terdengar menggelitik menarik?
3. Bercermin. Ambil sebuah buku atau koran, bawa ke kamar mandi, baca dengan keras sambil menghadap cermin yang ada di situ. Dan, tak harus di kamar mandi sebenarnya, selama ada cermin menggantung dan tidak mengganggu, tidaklah bermasalah. Ini adalah saatnya untuk benar2 melihat dan mendengar performa kamu. Kamu kudu berlatih secara teratur agar mampu menguasai dengan baik, kemampuan untuk menatap sekilas [glance] pada materi yang tertulis. Tangkaplah dengan cepat, baca kembali dengan baik, sambil menatap lurus ke depan.
3. Bercermin. Ambil sebuah buku atau koran, bawa ke kamar mandi, baca dengan keras sambil menghadap cermin yang ada di situ. Dan, tak harus di kamar mandi sebenarnya, selama ada cermin menggantung dan tidak mengganggu, tidaklah bermasalah. Ini adalah saatnya untuk benar2 melihat dan mendengar performa kamu. Kamu kudu berlatih secara teratur agar mampu menguasai dengan baik, kemampuan untuk menatap sekilas [glance] pada materi yang tertulis. Tangkaplah dengan cepat, baca kembali dengan baik, sambil menatap lurus ke depan.
Lihat. bagaimana wajahmu terlihat
saat kamu berkata, dengan sesekali membaca. Para reporter memiliki percaya diri
yang kuat ketika mereka menatap tajam sebuah kamera. Mereka mantap pada apa
yang sedang mereka lakukan, dan mereka ingin berbagi kabar yang heboh pada
pemirsa. Wajahmu merefleksikan apa yang kamu percayai dan suara kamu menegaskannya.
4. Dengarkan pidato kamu. Berlatihlah
membaca dengan cepat, dengan tanpa “tersandung” ketika melakukannya. Penting
bgt, mengatur artikulasi tiap kata agar selalu terdengar fresh dan jelas
ketika kamu akan mengkomunikasikan suatu keterangan. Tiap kata dan huruf,
sebaiknya “berdiri” kukuh dan tidak mengalir, atau tercampur dengan kata
lainnya.
Ketahui kapan kamu harus memelankan
suara. Seorang reporter akan berkata, “Coming up next” [kabar berita
selanjutnya] dengan cepat, namun mulai melambatkan temponya ketika ia berkata,
“and you don’t want to miss it” [dan jangan sampai anda melewatkannya].
5. Belajarlah membaca dengan ukuran jarak
tertentu. Kamu tentu sering melihat seorang reporter dengan beberapa
kertas di tangannya. Itu hal yang musti kamu lakukan juga! Ketik dan print sebuah
kabar berita yang ingin kamu gunakan untuk latihan membaca. Kita anjurkan, kamu
memberi spasi antar kata 1.5 – 2, gunakan font San-Serif, seperti Arial
atau Helvetica. Karena memang ukuran pencetakan seperti sangat akurat
mencerminkan tipe-gaya teleprompter [juru bisik dari kejauhan].
Berlatihlah membaca dengan jarak
tertentu, dengan menempatkan kertas2 di atas meja ketika kamu duduk atau
selesai menyampaikan berita. Pelajari bagaimana membaca dengan santai dan
leluasa, dengan hanya sekilas menatap kertas2 kamu. Tidak membacanya secara
kata demi kata.
6.
Rekam diri kamu sendiri. Atur kamera
video atau HP kamu dan buat rekaman suara atau video dari penampilan kamu sendiri.
Putar berulang2 dan dengarkan dengan seksama. Perhatikan isi berita dan
bandingkan suara kamu dengan pembawa acara pada umumnya. Rekam dan putar
kembali. Ini masih belum waktunya buat kamu, untuk menghina diri, [akibatnya
kamu kurang peDe] atau mengkritisi dirimu sendiri. Namun, ini adalah momen
dimana kamu melihat, apa yang sekiranya bisa kamu improvisasi dan renungkan
bagaimana bisa menyampaikan berita dengan lebih baik lagi.
7. Tantang diri kamu. Baca beberapa
berita yang berkaitan dengan topik penting yang kamu sukai, namun tidak pernah
kamu baca sebelumnya. Lihatlah, apakah dan bagaimanakah kamu melakukannya. ^^
# Langkah kedua: Mengetahui apa yang sebaiknya kamu
hindari
1. Jauhi berbicara dengan bahasa yang kamu
gunakan sehari2, dan bahasa pergaulan kamu. Cara yang kamu gunakan
ketika kamu berbicara dengan teman kamu adalah sama sekali berbeda dan begitu
bertentangan dengan cara kamu akan melaporkan berita atau kabar pada audiens
secara umum.
2. Cobalah untuk tidak menggunakan, “um”,
“ah”, “apa itu namanya”, “well” dan kata2 seru umum lainnya. Pertama-tama,
itu memang akan terasa cukup sulit, yang musti kamu lakukan adalah memperlambat
tempo bicaramu untuk menghindari poin ini. Secara bertahap, kamu akan dapat
menanganinya dengan baik dan terbiasa.
#Tips Ekstra:
~ Bahkan seorang juru bisikpun terkadang pernah gagal juga kan? Nah,
para reporter memiliki catatan khusus yang mudah untuk dibaca, untuk
mengantisipasi hal tersebut bila terjadi. Di lapangan, para reporter memiliki
buku catatan kecil dengan tulisan tangan [tidak diketik], sedangkan reporter
yang menyampaikan berita dengan duduk bersandar pada meja, memiliki beberapa
halaman memo yang mereka tulis sendiri. Gunakan dua tipe catatan ini. Ukuran font
bisa sekitar 12pt dan tulisan sebaiknya berada dalam satu garis rapi. Kamu
bisa gunakan kertas yang umumnya digunakan secara resmi dalam perkuliahan atau steno-pad.
~ Jangan
ragu. Kamu musti berbicara dengan suara keras agar terdengar jelas. Atau
mereka mungkin tidak mendengarkanmu atau bahkan mengabaikanmu. Kecuali bila ada
mic di sisimu.
~ Pakai saja
kaca mata bila kamu merasa kurang nyaman membaca berita dalam beberapa kertas
yang diletakkan di sisi pinggang kamu. Kamu bisa juga memakai lensa kontak
atau kaca mata dengan model Polaris. Sebisa mungkin kamu tidak memakai baju
yang terlalu mencolok, jika kamu berencana menjadikan reporter sebagai profesi
kamu. Tentu tidak lain, untuk membuat kamu terlihat lebih baik di kamera.
~ Baca
sebuah koran dengan keras dan mendalam, untuk mempelajari bahasa yang digunakan
secara khusus dalam bidang jurnalis. Perhatikan pula pola penyusunan kalimat
dan berita.
~ Kunjungi
sekolah Broadcasting [penyiaran], jika kamu benar2 serius mengincar
reporter sebagai profesi masa depan kamu.
#Catatan:
~ Kamu mungkin
merasa sedikit tidak nyaman saat pertama kali melakukan latihan ini. Dan ini
akan menghabiskan banyak waktu, tenaga dan semangat kamu. Bahkan Tom Brokaw
[reporter TV terkenal] juga membuat kesalahan kadang2. Pelajari saja untuk
tidak terlihat kecewa atau bersalah di kamera saat kamu membuat satu kesalahan.
Lebih baik lagi, mulai kalimat baru dengan mengucapkan “Excuse me..” [maaf].
Pemirsa TV dapat lebih memaklumi hal tsb dan tidak terlalu meributkannya.
~ Televisi, komputer atau laptop.
~ Printer
~ Buku, majalah atau koran.
~ beberapa kertas, atau buku catatan.
Semoga bermanfaat buat teman-teman pembaca.
Rabu, 19 Rajab 1434. 07.20 A.M. Menunggu Futur. Ghurfah Hashim Ash'ari
mantap gan. sangat bermanfaat.
BalasHapuswww.kiostiket.com
Alhamdulillah, bisa bermanfaat buat mas Januar. :)
HapusTerima kasih banyak mas. Tulisanmu begitu banyak membantu saya. sukses selalu.
BalasHapusAfwan, alhamdulillah. :D
Hapussangat menarik mas ijin copy ya
BalasHapus