Mei, Selasa 14 2013
Akankah
kamu tahu, betapa hatiku remuk berpisah denganmu,
Masih
tersimpan dalam benak, kekagumanku akanmu,
Melihat
caramu melukis semua hal yang telah kau lakukan dengan indah,
Karena
semua hal yang kosong pada diriku pudar dan begitu berharga saat aku bersamamu,
Hanya
saat bersamamu.
Layaknya
embun yang menghias daun hijau di pagi hari,
Betapa
aku membutuhkan senyum dinginmu untuk membasahi hatiku,
Lebih
dari sekadar hitungan kalkulus satu dengan satu adalah dua,
Tinggalkanlah
estimasi matematika, karena cintaku lebih dari sekedar logika,
Niscaya
kau tahu, betapa kau sangat ku damba.
Mendekapmu
lembut dalam hangat perasaanku,
Mencium
perlahan dua bibir merahmu,
Hingga
kau merasa kaulah segalanya bagiku,
Karena
aku ingin mentasbihkanmu sebagai kekasihku,
Menggenggam
erat jemarimu selamanya dalam hidupku,
Mengukirnya
nyata agar kau tak terlupa,
Betapa
kaulah satu-satunya yang kudamba, adinda.
Biarlah
semua orang berkata, kau terlihat cantik mempesona,
Bagiku
kau lebih dari sekedar kata sempurna,
Bahkan
terlihat lebih anggun tanpa riasan wajahmu,
Mataku
bergetar, gerimis,
Malam
ini dan selamanya menyadarkanku,
kau begitu berarti untukku.
Membuatku
menjadi diriku yang terbaik,
Chemistry
cinta dalam hatiku mencuat melompat ingin membuatmu selalu merasa lebih baik,
Lebih
dari cerita imajinasi terindahmu,
Lebih
dari mimpi terbaik dalam lelap tidurmu,
Menatap
kedua matamu,
Menyentuh
halus dua belah pipimu,
Membelai
rambut hitammu,
Memelukmu,
mengecup keningmu dengan kasih,
Biarlah
aku menjadi satu-satunya lelaki yang mendamba dan memilikimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar