Sebuah Puisi [2]
Oleh Ismail
Sunni Muhammad*
Aku sudah malu untuk berharap,
Dengan seluruh nikmat-Nya yang tak lekang senyap,
Ku diam diam masih setia
bermaksiat,
Secara terang, aku masih seorang
hamba yang kadzzab
Apakah masih pantas untuk
berharap?
Aku sudah lebih malu untuk
berharap,
Mentari rasulullah [saw] yang
bersinar menghias diri,
Masih selalu kalah dengan nafsu
perut dan syahwat farji,
Begitu lemah dengan umpan dunia,
yang menggoda menipu mengikat dusta,
Apakah masih layak aku berharap?