Selasa, 18 Desember 2012

Belajar Bahasa Vietnam yuuuk!!

Catatan Pengalaman berbasis Pengamalan, Cieee.. ^^
Oleh Ismail Sunni Muhammad




Bermula dari sekedar killing the time dengan aplikasi chat sosial baru dari teman, WeChat. Hampir mirip dengan WhatsApp sih, bisa kirim pesan teks, gambar dan suara. Hanya saja, honestly menurutku masih lebih keren WeChat. Emoticonnya jauh lebih unik, macam-macam dan tampilannya lebih fresh. Sekalipun bandwithnya juga secara otomatis lebih banyak, dua atau bahkan tiga kali lipatnya WhatsApp.

Kembali ke topik, ternyata Wechat ini, aplikasi yang terkenal dan lagi naik daun di Cina. Hampir 85% pengguna WeChat berasal dari penduduk negeri yang terkenal dengan Tembok Besarnya ini atau keturunan cina yang ada di belahan bumi lainnya.




Nilai lebihnya lagi, ada fitur pencari sahabat dari negeri lainnya. Pertama, shake, dengan meng-shake HP kita, layaknya mengeluarkan dadu dari goyangan tangan, yang keluar itulah yang jadi sahabat kita. Tidak secara langsung sih, musti send greetings dulu, kalau diterima, baru bisa jadi teman. Berkali-kali nge-shake, kalau pagi sering dapat dari Thailand, Vietnam, Singapur, Malasyia, Cina. Kalau malam lumayan berkelas, ada dari United States,  Inggris, Australia, Jepang, Korea, Italia, bahkan Spanyol. Jarang banget dapat dari negeri sendiri, Indonesia.

Rabu, 12 Desember 2012

7 Helai Daun Tentangmu

Sebuah Puisi Pengagum Rahasia
Oleh Ismail Sunni Muhammad



Sehelai daun gugur,
Awalku melihatmu,
Tengah terik panas matahari menyengat,
Bidadari surga berkerudung anggun merah muda,
Menebar senyum manis, dingin nan lembut kau menyapa,
Jantung tak berdetak, suaraku tercekat,
Termenung, dengan senyum seadanya, serba salah,
Entah apa yang tengah ku rasa,
Ku pikir aku mendambanya. ..






Dua helai daun gugur,
Kudengar sayup melodi halus merdu terlantun dari bibir tipismu,
Membaca kata demi kata sastra agung sang Pencipta,
Sesekali, kau seka bening air mata yang lahir membasahi pipi putihmu,
Sesekali, terukir senyum buah syukur tulus dan ikhlas menghias parah wajahnya,
Aku masih terdiam, hanyut dan tak tahu harus berkata dan berlaku apa,
Di balik serambi masjid, ku bersandar, menatapmu bangga,
Subhanallah, akankah aku memiliki istri seperti dia?

Selasa, 11 Desember 2012

(Tak) Inginku


Sebuah Puisi Bunga Hati
Oleh  Ismail Sunni Muhammad




Tak ingin kau pergi,
Meninggalkan hati tersakiti,
Meluluh leleh dalam tangis perih.

















Tak ingin kau gundah,
Buatku semakin resah,
Berdebur melukis semburat lelah,

Tak ingin kau bosan,
Tercampakkan dalam bekunya perasaan dan hubungan,
Menetesi lembut membasahi dinding keseharian.

Akhir Kisah (mu) ku


Sebuah Puisi Patah Hati
Oleh Ismail Sunni Muhammad


Aku telah berhenti,
Lelah mencari dan mengejarmu,
Menghapus semua langkah,
Yang hanya semakin menusuk dada,
Memupus semua harapan,
Yang penuh dengan semu mimpi dan janji kosong.




Semua detik penantian adalah penyesalan,
Bila itu adalah kamu,
Lupakanlah aku,
Yang bukan apa dan siapa lagi untukmu,
Sekedar hantu masa lalu yang akan lebur dalam butir debu,
Sekedar bayang daun dalam kilau matahari dengan sepoi angin rindu.