Tips Improvisasi Soft-Skill Public: Seni menguasai pidato
Diminta menyampaikan atau sekedar mempersiapkan sebuah pidato, terkadang
akan terasa sangat rumit dan terlihat sulit. Terutama, bila kamu tidak pernah
melakukannya sebelumnya. Apalagi bila kamu seorang yang mengalami
ketidakcakapan dalam mengolah kata, publikphobia, krisis percaya diri, dan
mudah gugup. Ini belum ditambah, dengan unsur spontanitas permintaan tersebut.
Maka, seseorang setidaknya memiliki keseimbangan rasio dan logika, serta
sastra dan rasa. Tulisan sederhana ini mencakup bagaimana merencanakan, dan menuliskan pidato. Untuk praktisasi,
ricek performa, dan improvisasi pidato akan dilanjutkan pada tulisan
berikutnya. Untuk menghindari bosan karena terlalu panjang. ^_^
Berikut ini, saya akan beberkan beberapa tips yang terbagi dalam beberapa frase
pengolahan seni berpidato, semoga bisa membantu kami mengatasi yang kamu alami
saat diminta atau sedang berpidato.
~ Pertama, Identifikasi topik pidato yang akan kamu sampaikan. Tentukan satu pesan sederhana, namun
benar-benar menyentuh dimensi publik daripada mencoba menseporadiskan beberapa
tema namun tenyata malah mengaburkan orientasi utama mengapa pidato itu musti
dibawakan.
~ Kedua, Identifikasi mereka yang [akan] mendengarkanmu. Apakah
mereka anak-anak kecil, teman sebaya, atau lebih dewasa? Apakah mereka
benar-benar telah mengetahui dengan baik topik pidato yang akan kamu sampaikan
atau sebaliknya? Pahami audiens kamu. Dan itu akan membantumu memberi batasan
baku dalam memilih diksi pidato dengan tepat.
~ Ketiga, Pertimbangkan motif pidato kamu sebenarnya. Pidato yang
bagus, mampu menjawab kebutuhan tersembunyi yang terselip di hati pendengarnya.
Apakah kamu bertujuan membuat yang mendengarkanmu tertawa terhibur? Atau kamu
ingin membantu mereka membentuk prinsip moral mereka? Ataukah kamu sedang
berusaha berkomunikasi dengn sikap bijak sederhana, menyampaikan pesan
konstruktif untuk mengubah perilaku atau keinginan mereka?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan membantu kamu mengatur model intonasi,
gairah yang kamu sisipkan dalam nada pidato kamu.
~ Empat, Pikirkan dimana kamu berpidato. Apakah kamu akan berpidato
pada komunitas kecil ataukah untuk asosiasi manusia yang lebih melimpah? Kamu
bisa sedikit bertingkah lebih santai ketika kamu berada dalam grup yang kecil,
namun untuk audiens dengan skala lebih besar, kamu butuh menulis isi pidato
yang resmi dan masif.
B.
Penulisan pidato
~ Tulis penyataan yang sederhana, ringkas dan mengena. Cobalah untuk
menulis sesuatu yang sekiranya mampu memancing audiens, hingga kamu dapat
dengan mudah memperoleh perhatian mereka.
a.
Gunakan humor, pantun atau kutipan. Terkadang orang
lain pernah mengemukakan hal itu dengan cara yang lebih baik, namun setidaknya
kamu juga menyebutkan darimana kamu mengambil humor atau kutipan tsb.
b.
Berhati-hatilah membuka pidato kamu dengan
candaan, kamu harus tahu dengan baik siapa audiens kamu. Kamu bisa
berpikiran kalau sebuah gurauan adalah suatu hal yang lucu dan segar, namun
audiens mungkin menangkapnya sebagai suatu yang tidak lucu, garing atau bahkan
menyinggung mereka.
~ Pilih 3 hingga 5 poin
terpenting yang akan jadi batu loncatan dalam topik yang kamu bahas.
Pastikan topik yang kamu bicarakan ringkas, tak bertele-tele dan tepat.
a.
Kamu dapat memulai dengan menelaah
sumber-sumber informasi umum seperti, ensiklopedia atau Wikipedia,
namun kamu juga perlu memastikan fakta, memantapkan idemu dengan kajian
referensi yang lebih valid dan autoritatif, setelah kamu memahami secara umum
konsep pidato yang kamu pelajari.
b.
Sandarkan pada pengalaman kamu sendiri. Jika kamu
memiliki kisah yang baik untuk direnungi, dan berkaitan dengan topik, maka
pengalaman dan kisah pribadi akan menjadi sumber-sumber yang dapat diandalkan,
dipercaya dan dibuktikan. Hanya saja, tetap kemas dengan singkat dan menarik,
agar kamu berbicara tidak terlalu melantur kemana-mana dan memudarkan atensi
audiens.
~ Putuskan apakah kamu ingin menuliskan pidato kamu dalam teks secara
keseluruhan atau membentuk garis besarnya berupa poin mini dalam buku saku.
a.
Pertimbangkan kenyamanan kamu dengan topik
yang disampaikan. Jika kamu mengenal topik dengan baik dan bisa
mengimprovisasinya dengan baik, maka gunakanlah buku saku atau kartu indeks.
-
Gunakan satu kartu, untuk perkenalan.
Kartu ini juga mencakup pernyataan yang akan menjadi pembuka pidato kamu.
-
Gunakan satu atau dua kartu lainnya, untuk
mengurai poin-poin yang mendukung. Kemudian buat satu kartu sebagai tempat
kesimpulan yang terikat pada ide utama pidato kamu.
-
Tulis potongan-potongan kalimat pendek,
atau bahkan satu kata saja pada kartu kamu. Kata-kata ini, atau potongan
kalimat ini sebaiknya berisi frase kunci yang akan dengan mudah mengingatkanmu
pada apa yang ingin kamu katakan.
b.
Jika kamu merasa tidak mantap atau tidak
mengetahui topik pidato dengan baik, tulis dengan jelas
semua runtutan pidato kamu persis sesuai dengan bagaimana kamu menyampaikan mereka
nantinya.
~ Putuskan, apakah kamu ingin menggunakan bantuan visual atau tidak.
Kamu bisa menggunakan program Prezi atau Powerpoint untuk presentasi, saat kamu
berpidato, atau kamu bisa juga memilih menggunakan chart, tabel atau grafik
pada kertas karton atau biasa.
a.
Buat visual tersebut dalam bentuk mini dan
ideal. Ingat, visual memang baik untuk membantu mewarnai model
pidato kamu, namun jangan sampai visual tsb terlalu menyita dan mengalihkan
perhatian audiens, sehingga mengabaikanmu.
b.
Pastikan audiens dapat membaca isi visual
yang kamu tampilkan. Terlalu besar kadang lebih baik daripada tidak cukup
besar, hingga audiens tidak harus memicingkan mata dan lelah hanya karena
visual yang kamu bawa.
c.
Periksa kembali fasilitas yang tersedia di
ruang tempat kamu berpidato. Apakah kamu butuh koneksi internet juga?
Adakah layar proyektor di sana? Pastikan apa yang kamu butuhkan telah disiapkan
dengan baik sebelum kamu tampil.
d.
Persiapkan selebaran atau makalah, jika topik
yang kamu sampaikan tersusun dalam format detil dan teknis. Dengan demikian,
kamu dapat mengkover poin-poin yang sangat esensial dalam pidato kamu,
sekaligus memberikan audiens sebuah referensi untuk mengetahui poin-poin
tersebut lebih dalam dan terperinci, yang dapat mereka baca atau simpan
nantinya.
e.
Tulis dengan jelas beberapa paragraf
biografi singkat mengenai diri kamu. Jika seseorang akan
memperkenalkan kamu sebelum kamu berpidato, maka menyediakan informasi yang
akurat sebelumnya akan sangat membantumu mengatasi hal ini. Daripada nanti
tergopoh-gopoh atau ribet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar