Edisi “Kawin Paksa”
Sebuah Catatan Sederhana
Oleh Ismail Sunni Muhammad
Sebuah Catatan Sederhana
Oleh Ismail Sunni Muhammad
Ah, udah lama banget rasanya tidak menyapa cinta. Padahal ia yang pertama kali membuatku bernafas dalam belantara remaja. Sekarang aku hanya dapat berimajinasi sendiri. Menjawab pertanyaan dalam hati yang terus menyapa, datang dan pergi. Ohya, apa kabar hati? Kulihat kau semakin rapuh. Berjalan tak tentu arah. Terombang- ambing dengan angan yang membuatmu kian berkeluh kesah. Ku ingin menghiburmu kembali dengan luap cinta, taburan semangat dan debur doa. Ku harap kau dapat kembali berdiri teguh tegar. Menatap lurus, kukuh, mencengkeram tajam pada prinsip Hadist dan Quran.
Ku ingin mulai bermain kata, merangkai makna dengan untain kalimat yang bergandeng mesra. Namun, entah harus ku mulai dengan apa. Tak seperti dulu, kala kau di sisi menemani. Tak seperti dulu, kala senyummu menghapus perih. Percaya atau tidak, jatuh cinta dapat menyulapmu menjadi Pujangga. Rindu, cemburu, sedih dan tangis seakan menjadi sungai kata yang mengantarmu hingga muara makna. Sungguh, aku merindukan masa lalu. Berharap dapat kembali ke masa lalu dengan mesin waktu Doraemon, mengubah takdirku, mengibarkan impian dan bendera asaku.