Terpaku, diam merenung,
Melamun, berpikir menafsir,
Seraya menghisap asap kebodohan,
Dan melelehkan beku pengetahuan.
Menyerap, memahami dan menerka,
Membaca waktu meremas tempat,
Menatap lugu tertegun malu,
Ilmu dan amal melebur palsu.
Larut hanyut dalam serpih sibuk,
Lautan dzikir hembusan puji,
Menggerimis lembut di bibir,
Mencengkram erat pekat di hati.
Benar jelas, salah terang,
Keduanya bersatu mengucurkan air dari langit,
Mulai memilah memilih rintik cahaya hujan selasa,
Begitu sulit tiada mudah.
****
Di bawah kipas di atas kasur,
Teh Kenya hangat dan semangkuk Indomie. Sabtu,
No Pure Light in Heart. 09.30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar