Rabu, 05 Juni 2013

Mutiara dua hati

Sebuah Puisi [feat Bintun Nahl]


Sahabat fillah,
Ku kenalimu dalam satu dunia,
Sepanjang cerita kau berbeda dari mereka,
Atas semua kebersamaan,
Katamu selalu berbuah ketaatan.

Ku yakini kau titipan Tuhan,
Dia satukan kita pada ikatan persahabatan,
Tak ingin pisah meski dalam do'a,
Karna bagiku kau lukisan waktu yang indah.

Bersamamu bukan sekedar mengisi ruang kosong,
Tetapi menghidupkan waktu untuk menggapai cerah dunia,
Sahabat fillah, ku tau kita tak akan menyerah,
Untuk menguatkan dan meyakinkan,
Saat satu di antaranya jatuh dan lemah.

Aku menatap alis yang tergaris indah melindungi mata rembulanmu,
Dengan tutur kata halus yang terunai terucap indah dari lisanmu,
Kau tak sama, namun tiap sentuhmu begitu bermakna,
Dengan helai jilbab merah mudah yang tersenyum manis menghiasmu sempurna.

Ku yakini kaulah dermaga tempatku berlabuh,
Saat ku simpan semua rindu yang meletup ingin bertemu,
Dan doaku menjadi satu caraku untuk memelukmu,
Ku tekadkan bersabar, meneguhkan iman dalam kalbu.

Bersamamu, tiap waktuku menjadi waktu bersama-Nya,
Menyatukan hati, bertasbihkan cinta suci,
Janji dalam tahajud mengharap surga,
Ku mohon terimalah pinanganku, dinda fillah .

Wahai wajah yang kunanti
Tahukah bahwa tanpamu
Malam kelam tiada arti
Kucoba mengikis perih dalam sanubari
Namun sinar cintamu tak jua pergi
Kembalilah oh kekasih
Rangkul diri yang tak lagi mampu berdiri

Wahai hati yang kudamba,
Tahukah bahwa denganmu,
Hariku takkan pernah kelabu,
Tiap detik berdetak tiada semu,
Menabur titik cahaya ketulusan dan benih ketabahan akan masa yang rapuh,
Membantuku memilih menjadi insan rabbani yang mencintaimu ikhlas tanpa nafsu.
Bersabarlah dinda, niscaya dekapan ini menjadi pundi pahala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar