Minggu, 09 Juni 2013

Permata dua pelangi

Sebuah Puisi feat Yumna Fakhriyyah [3]


Aku tak pernah membayangkan
Rasa sayang ini tumbuh subur di dalam hati
Aku tak pernah berfikir akan begitu tersiksa seperti saat ini
Engkau telah pergi begitu lama, begitu lama

Aku hanya bisa merasakan tanpa mampu mengatakan
Berat memang, tapi apa mau dikata ?
Kenyataan pahit dan manis akan hadir dalam kehidupan manusia
Termasuk " Aku "
Aku yang di belenggu kerinduan dan kesepian setiap saat
Aku yang hanya bisa bertanya dan berharap
Kapan kau kembali ??

Andai aku punya malaikat cinta,,
Aku akan meminta padanya untuk membisikan 1 kata
bahwa " Rindu Ini Milikmu "
  
Jika kau tahu, setiap embun rindumu melebur letih hariku,
Jika kau tahu, pelangi dalam manik matamu mencuatkan emosi hidupku,
Jika kau tahu, tiap detik adalah neraka, ketika kau bersama dia,
Jika kau tahu, hati ini tersiksa kala kau tersenyum mendua.

Dalam pagi, mengharapmu baik dan tak menangis, adalah cahaya
Aku hanya berdiri, memandangmu dari kejauhan tak bertepi,
Kapankah kita bersua, layaknya adam dan hawa di padang Arafah,
Ataukah kita akan selamanya terpisah dalam dunia yang berbeda?

Sepi dan rindu,
Berat dan manis,
Jika itu kamu berarti aku,
Jika itu kita untuk selamanya,
Maka aku rela di dusta oleh seorang yang kucinta. 

 Hujan ini deras tanpa guntur.
Tanpa suara-suara katak mendengkur.
Tak sisakan celah kering di tanah gersang tak subur.
Mengubah debu menjadi lumpur.
Kau..
Insan yang sedari tadi lamunku menjangkau.
Dengan benak dan khayal menujumu ku merantau.
Tanpa galau.
Fokus pasti dalam angan oleh pertemuan lampau.
Sayang..
Apakah kini padaku juga lamunmu melayang?
Mungkin ya hayalku dan khayalmu bersua disebuah alam
bayang.
Melambai bebas bak kipas seorang dayang.
Aku merindukanmu.
Kini dan esokku..

#Grup FB: KBM. just write it as a memory that I was alive yesterday. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar